LSM Swapar Gelar Workshop Reses Partisipatif

Manado, – LSM Swara Parangpuang (Swapar) Sulawesi Utara, menggelar workshop pengenalan reses partisipatif bagi para anggota DPRD dengan mengundang legislator perempuan dari Manado dan Minahasa Selatan.

“Reses partisipatif sangat bermanfaat karena akan bisa membuat para perempuan hadir untuk menyampaikan semua masukan dan aspirasinya untuk diperjuangkan di lembaga legislatif,” kata pemateri, Moen Djenaan, di Manado.

Dia menjelaskan reses partisipatif lebih baik dibandingkan yang konvensional yang selama ini dilakukan, karena bisa memberikan banyak kesempatan kepada para peserta, terutama perempuan untuk menyampaikan aspirasinya.

Moen Djenaan menjelaskan, salah satu contoh, reses partisipatif yang sukses digelar adalah yang dilakukan oleh legislator Verke Pomantouw, dari DPRD Minahasa Selatan, yang sukses memperjuangkan aspirasi perempuan.

Selain itu, katanya dalam reses partisipatif itu menjadi kesempatan bagi legislator untuk memberikan edukasi kepada masyarakat apa saja tugas pokok dan fungsi anggota DPRD, bukan pada pelaksanaan atau eksekutor tetapi pengawasan, penyusunan aturan serta penganggaran, tetapi bukan eksekusi keputusan.

Sementara Ketua DPRD Manado Dra Aaltje Dondokambey, yang juga menjadi pembicara, mengatakan, workshop tersebut baik dilaksanakan, karena makin menambah wawasan legislator serta panduan dalam menggelar reses.

“Tentu sebagai perempuan kesempatan untuk memperjuangkan mereka lebih banyak, karena aspirasi yang disampaikan perempuan juga akan lebih detil karena disampaikan secara langsung,” katanya.

Legislator Jeane Laluyan, mengatakan, senang bisa hadir dalam workshop tersebut, karena dapat mendengarkan sekaligus mengetahui tentang reses partisipatif yang sangat baik dan bisa dilakukan nantinya.

Laluyan mengatakan, sudah pernah melaksanakan reses, dan saat itu dia memilih duduk dengan masyarakat sehingga bisa ikut mendengarkan apa yang menjadi keluhan.

“Jadi setelah mencatat semua yang disampaikan, saat pembahasan APBD, baru tahu ada banyak ketidaksesuaian antara usulan perangkat daerah dengan yang disampaikan dan diterima di reses, sehingga langsung bisa disanggah dan diperjuangkan,” katanya.

Sedangkan legislator Verke Pomantouw dari DPRD Minahasa Selatan, mengatakan sudah melaksanakan reses partisipatif sehingga bisa memperjuangkan aspirasi perempuan.

“Kami juga menggandeng Swara Parangpuang sehingga bisa ikut mendorong langkah legislator dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat,” katanya.

Direktur Utama swara parangpuang, Lili Djenaan, memberikan motivasi bagai para anggota legislatif dalam melaksanakan tugas setiap hari. (Ant)